Doa Buat Nick :D

Hehehe, sebelumnya, ini catatan iseng, tapi ada baiknya juga jika kuposting. :D

Siapa tahu ada pelajaran yang bisa dipetik.

8 bulan lalu, bagi para sahabat yang telah mengenalku dan kebetulan juga aktif di Mig33, pasti akan sangat ingat dan tahu sekali soal kabar menghebohkan. Yaitu hilangnya nick master kepunyaanku, (ameer_qolawun), akibat ulah hacker.

Hilangnya nick yang menyebabkan dan menandai awal vakumnya Room diskusi yang selama ini aku kelola, Islam Moderate. Sekaligus awal mulai jarangnya lagi aku aktif di Mig33.

Padahal awal perjuangan dan anugerah yang aku peroleh dari Allah saat ini, semua bermula dari Mig33. Waktu aku memulai segalanya seorang diri tanpa ada satupun yang mengenal siapa Awy' itu.

Maka, tentu saja id itu sangat istimewa bagiku. Awal hilangnya aku begitu terpukul, yang membuat sebagian teman heran, nick gitu aja kok ya disesalin. Bagiku, bukan masalah nicknya, tapi nilai historisnya yang terpenting.

Kembali kepada cerita baliknya nickku. Bagaimana ceritanya kok bisa balik? Padahal rata-rata nick yang hacked sulit kembali.

Memang pada awal hilangnya tentu saja aku berusaha menghubungi teman-temanku yang katanya punya kenalan admin, atau yang katanya punya aplikasi hack untuk mengambil kembali nick itu, tetapi ternyata usaha mereka juga tidak menuai hasil. Dan saking lamanya, sampai semuanya lupa akan nick itu.

Namun tidak bagi satu sosok. Diam-diam tanpa banyak bicara ternyata dia terus berusaha mencari jalan untuk mengembalikan nick masterku itu. Dia memang tidak banyak bicara, bahkan aku mengenalnya 5 hari sebelum nickku hilang, saat dia enter masuk Room-ku.

Saat aku galau setelah hilangnya nickku, malam hari dia langsung memberiku ganti id baru dengan nama sama, hanya saja pakai titik (ameer.qolawun), bukan garis bawah, nick yang hilang. Dengan negara asal Libya, negara Muammar Gadhafi yang sekarang lagi kacau. Itu pun masih sempat-sempatnya dia begadang untuk mencopas friendlist di nick yang hacked.

Tanpa aku tahu, malam itu juga dia menghubungi Contact Mig33. Usaha awalnya memang tidak mendapat respon, tapi dia terus mencoba. Sampai entah bagaimana ceritanya dia bisa kenal dengan salah Staff Mig33, bukan hanya Admin lagi.

Dan semalam, boleh dibilang, dia memberi kejutan bagiku. Melalui SMS, dia memberi kabar, sekaligus pasword baru atas Id-ku itu. Sebelumnya dia mengirim sekitar 13 pertanyaan dari Mig33 untuk aku jawab.

Sesuatu yang aku suka dari dia, Emy Rodhiyyah Roddhu, adalah tidak banyak bicara, tapi kerja.

Secara pribadi, memang aku tak terlalu berharap banyak akan id itu. Tetapi kata hatiku selalu berbicara lain, bahwa aku diam-diam ingin Id itu kembali lagi ke tanganku. Setidaknya untuk kupegang lagi meski nantinya kumuseumkan, tidak aku aktifkan.

Dan, pernah dalam suatu malam saat di majlis, aku teringat nick yang hilang itu, sejenak aku menarik nafas panjang, sebab rindu, dan terselip doa pendek di hatiku, Ya Allah, meski cuma nick, tapi semoga Engkau Mengembalikannya padaku.

Dan tentu saja setelah itu aku tidak terlalu mengingatnya lagi, walau aku tidak pernah sepenuhnya lega selama 8 bulan ber-id selain ameer_qolawun saat ol. Sesuatu yang membuatku malas online di mig, hingga rumku, Islam Edukatif pun vakum sama sekali.

Catatan penting, bahwa doa, apapun, selama kita mantap akan terkabulnya, dan kita tulus memanjatkannya, meski hanya sekali saja, pasti didengar dan dikabulkan oleh Allah Ta'ala pada waktunya. Sekecil apapun doa itu.

Juga, jangan pernah putus asa. Kita harus selalu menaruh harapan atas sesuatu yang masih ada kemungkinan untuk bisa kita raih.

Boleh lah teman-teman bilang bahwa kelakuanku ini konyol. Tapi aku tekankan, bahwa bagiku nick itu adalah nick bersejarah. Aku tak akan pernah ada di dunia maya ini tanpa nick itu, bahkan teman-teman tak akan pernah tahu catatan-catatan ini jika tak ada nick itu.

Hal ini, menghargai segala sesuatu yang ada hubungannya dengan perjuangan, adalah salah satu ajaran Islam. Bahwa semuanya berjasa dan kita patut menghargai dan mensyukurinya. Sebuah hal yang sangat manusiawi.

Karena hanya orang yang beku hatinya, yang tidak peka saja yang tidak mengingat jasa apa atau siapa yang membantunya. Laa Ya'riful Fadhla li dzawil fadhli illa dzawuh.

Akhir catatan, sekecil apapun kejadian yang kita alami, semua mengandung pelajaran, tinggal kita saja, bisa tidak memetik pelajaran kehidupan itu?... Wallahu A'lam