Solusi Tekanan Batin Was Was Najis Wudhu dan Sholat

Solusi Tekanan Batin Was Was Najis Wudhu dan Sholat - Momenku . Aku pernah mengalami fase kehidupan yang teramat susah. Susah bagi batin, ribet bagi dhohir, gara-gara kena "penyakit dalam". Penyakit mamang, atau waswas, nah.

Alhamdulillah pada akhirnya sembuh, namun bekas-bekasnya sesekali muncul sampai sekarang, menyebalkan sekali.

Ceritanya, entah gimana awalnya, yang pasti aku kena sindrom ragu-ragu ini (dalam istilah psikologi, OCD, atau obsessive-compulsive disorder) sejak memutuskan untuk fokus belajar agama. Tentu saja, siapapun yang mengalami ini, merasakan tekanan batin, biasanya hal ini banyak dialami anak-anak pesantren. Dan yang lebih spesifik, bermadzhab syafi'i.

Ajaibnya, sindroma ini datang, selalu tiap waktu sholat ! Tiba-tiba kita sering takut najis, khawatir sholat kita tak sah. Dan dalam stadium yang parah, waswas takut najis ini sampai terbawa pada kehidupan sehari-hari. Ribet kan?

Pas wudhu, mesti niat berkali-kali, khawatir niatnya nggak sah. Saat waktu membasuh tangan, mesti harus lama dan berkali-kali, digosok-gosok sampai elek, gara-gara waswas jangan-jangan belum merata dengan asumsi kucluk kalau air belum menyerap ke pori-pori, hhhhh.

Usai wudhu, baru melangkah sebentar, eh, kayak ada angin keluar dari dubur. Kentut nggak ya? Jangan-jangan kentut, akhirnya wudhunya dibatalin dengan nyentuh anu-nya. Wudhu lagi deh. Selesai wudhu, perasaan ngentut lagi, batalin lagi, wudhu lagi. Alhasil keluar dari kamar mandi dalam keadaan basah kuyup !

Nggak sadar kalau barusan melakukan sebuah dosa, yaitu tabdzir, membuang-buang air. Jadi saudaranya setan deh.

Dalam kasus lain, perasaan "crit", yaitu setiap habis pipis, usai cebok dan berbenah, tiba-tiba ada perasaan kayak keluar lagi. Ini yang sangat menyiksa, mau nggak mau kalau nuruti waswasnya, harus balik ke jeding, menyiram lagi si anu sambil mensucikan pakaian yang kena tetesan kencing virtual tadi.

Ngeri lagi perasaan itu muncul pas wudhu. Haduh, bayangin saja gimana jadinya pengidap penyakit ini. Bisa dipastikan, orang seperti ini, selalu lama berada di kamar mandi.

Waktu sholat, waswasnya datang diberbagai tempat. Di niat, saat takbir, jadinya takbirnya berkali-kali. Terus dibacaan fatihah, kayak perasaan nggak tepat tajwidnya, akhirnya bacaan fatihahnya dibolak-balik. Begitu juga tahiyyat. Parah lagi, usai sholat, waswasnya datang, kepikiran rakaatnya kurang nggak? Niatnya udah bener nggak? akhirnya kalau nurutin waswas, ngulangi sholat lagi. Capek deh.

Belum waswas kentut nggak kentut di tengah-tengah sholat. Lemes deh pokoknya orang yang kena waswas itu.

Yang kena waswas najis, malah lebih nggak tenang, kemana-mana takutnya kena najis. Ntar kalau mensucikan, airnya dihitung-hitung, kalau kurang dari dua kullah, bisa beranggapan semuanya jadi najis. Kacau deh.

Misalkan bajunya kena cipratan air, langsung beranggapan, ini najis nggak ya? Terus karena takut najis, akhirnya disiram, saat nyiram, waswasnya masuk, jangan-jangan hasil siramannya ini malah buat najis semua, waduh gawat, najisnya nyebar kemana-mana, panik. Haduh.. Capek deh.

Jenis-jenis waswas itu, semua sempat aku alami.
Solusi Tekanan Batin Was Was Najis Wudhu dan Sholat

Solusi Tekanan Batin Was Was Najis Wudhu dan Sholat

Nah, ada waswas yang ngeri (semoga Allah melindungi kita semua dari waswas ini) yaitu waswas ragu dengan iman sendiri ! Selalu belum yakin kalau dia islam. Akhirnya? Mesti setiap saat syahadat berkali-kali.

Terus bagaimana sembuhnya? Kalau aku dulu, ada orang yang mergokin waswasku ini, baik saat wudhu, sholat, dan bingung najis. Kebetulan dia guru ngajiku sendiri. Kayaknya beliau lama memperhatikan keanehanku.

Akhirnya, setelah beliau memastikan aku kena waswas saat aku sholat di sampingnya dengan membaca fatihah berulang-ulang sembari suara agak keras (bawaan khas orang waswas). Usai salam, beliau menarikku ke belakang, dan memarahiku sambil membodoh-bodohkan aku, alhasil beliau mempermalukanku. "Bodoh, prembik-prembik seperti itu semua setan, awas kamu ulangi lagi, aku akan buntuti kamu terus !". Tentu saja aku malu.

"Terjang saja, jangan beranggapan tidak sah. Pasti sah, andai tidak sah, Allah Maha Pengampun kan?". Sebab orang yang waswas, memang berputarnya di soal sah atau tidak sah.

Sejak itu, pelan namun pasti, aku berjuang melawan waswas itu. Setiap datang waswas di wudhu atau sholat. Kayak tengah-tengah sholat serasa kentut, akhirnya aku terjang. Pedomanku, selama nggak ada bau, nggak ada suara, itu bukan kentut. Tapi tiupan setan. Lambat laun, waswasku dalam sholat mulai hilang. Begitu juga wudhu.

Tinggal waswas najis. Nah kalau yang ini, umiku yang mergokin dan marah-marahin aku hebat, gara-gara pernah beranda rumah aku pel semua tanpa alasan jelas sebab waswas najis.

Saat tengah midatoin aku, Babaku datang, dan dengan tajam beliau bilang, "Orang waswasen gini sembuhnya cuma satu, ditempeleng". :-D

Sejak saat itu waswasku total hilang sama sekali. Alhamdulillah

Solusi Tekanan Batin Was Was Najis Wudhu dan Sholat 
Solusi Tekanan Batin Was Was Najis Wudhu dan Sholat


Solusi Penyakit Was Was

@ @ @

Ketika aku merantau mencari ilmu ke Purworejo, giliran posisiku yang berbalik. Aku jadi tukang teror anak-anak yang waswas :-D

Tak mengira sama sekali, di pesantren ini aku menemukan puluhan orang yang kena penyakit waswas dengan kondisi waswas yang berbeda-beda.

Jadi, kalau pas ada teman yang waswasnya pas wudhu, saat dia wudhu dan berlama-lama membasuh, segera kami kagetkan dengan kami tepuk sambil membentak keras sekali, "Woe ! Ojo waswas kang!" seketika dia tergerapap megap-megap dan malu.

Kalau yang parah, kadang sampai kami ceburkan ke kolam. Yang takut najis, kami kerjain sekalian dengan air yang sekira dia mengiranya air najis.

Yang sholatnya waswas, kadang kami kerjai dengan umpatan atau sindiran panjang pendek, atau kami bentak. Alhasil bagaimana dia bisa sembuh.

@ @ @

Sebenarnya ini adalah penyakit yang berhubungan dengan psikologi, dan tentu saja permainan setan. Sebab setan tak pernah menjerumuskan orang pada kejelekan, atau menghalangi dari kebaikan secara langsung, namun bertahap.

Salah satunya dari waswas ini. Sebab pada stadium 4, seseorang itu kadang sampai tidak mau sholat sama sekali sebab selalu merasa gagal niat, capek takbir bolak-balik. Nah, jadinya malah bisa kacau kan islamnya? Nggak mau sholat sih.

Begitu juga yang selalu merasa najis, pada akhirnya juga bisa tergiring tidak mau sholat. Yang ujungnya pun mengancam eksistensi iman (widiw, sampai segitunya ya).

Benar memang kata Babaku, untuk menyembuhkan orang waswas, perlu ditempeleng.

Jadi ingat kakekku, pernah kena waswas merasa najis di tangannya, jadi sedikit-sedikit harus cuci tangan. Akhirnya karena capek, beliau masukkan tangannya ke pasir, dan dengan tangan kotor oleh pasir, beliau makan nasi. Setelah itu waswasnya hilang.

Sebab orang waswas, kalau dibiarkan, bisa mati meragan lho. Sebab lemas, capek berjuang melawan batin sendiri.

So, yang masih suka waswas, hilangkan waswas itu. Sebelum ditampar ama jin yang bosan lihat waswasmu :-D

....

Solusi Tekanan Batin Was Was Najis Wudhu dan Sholat